Hi, Bumi ku ! Apa Kabar?
Aku tau saat ini engkau sedang tidak baik-baik saja.
Perubahan iklim yang kini kurasakan itulah tanda-tanda yang kau berikan
Maafkan aku yang belum maksimal membuat mu kembali tersenyum lestari. Tapi percayalah #UntukmuBumiku saat ini aku dan #TeamUpforImpact sedang BERUSAHA!
Beberapa hari lalu aku, suami dan anak-anak gotong royong membersihkan halaman dan selokan rumah kami yang sudah lumayan ditumbuhi berbagai rumput. Aku ingat betul saat itu cuaca sangat panas, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Walaupun halaman kami teduh tapi tidak ada angin yang berhembus sama sekali, jadi hanya hawa panas saja yang terasa.
Saat menyapu daun-daunan yang berjatuhan, sesekali aku memandangi satu pohon yang sudah kami tebang beberapa minggu lalu, terbesit penyesalan saat itu, kenapa kami sampai menebang pohon itu, karena sejak pohon itu kami tebang teras rumah kami terasa lebih panas dan terlihat gersang.
Pohon kelengkeng itu kami tebang karena selain tidak berbuah beberapa cabang batangnya sudah masuk ke dalam pekarangan rumah orang, jadi karena takut mengganggu akhirnya kami putuskan untuk menebangnya.
Padahal hanya satu pohon yang kami tebang tapi dampaknya cukup terasa. Rumah terasa menjadi lebih panas karena tidak ada lagi pohon yang melindungi rumah kami dari terik panas matahari.
Nah itu hanya satu pohon loh yang kami tebang, kebayangkan gimana dampaknya bagi bumi kita jika pohon-pohon di hutan ditebang secara liar. Tidak salah jika bumi kita semakin hari semakin panas, melihat maraknya aksi penebangan dan pembakaran hutan secara liar beberapa tahun belakangan ini.
Faktor Penyebab Perubahan Iklim
Semakin panasnya bumi kita sebenarnya terjadi karena perubahan iklim secara global. Penyebabnya dapat dipengaruhi oleh faktor alam dan juga faktor-faktor yang disebabkan oleh manusia. Beberapa faktor penyebab perubahan iklim tersebut dapat teman-teman lihat pada infografis dibawah ini. Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) perubahan iklim adalah perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia.
Sehingga mengubah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Efek Gas Rumah Kaca
Greenhouse effect atau yang lebih kita kenal dengan efek rumah kaca adalah suatu keadaan dimana panas (radiasi matahari) terperangkap di atmosfer bumi
Terperangkapnya panas tersebut membuat bumi menjadi lebih hangat. Jika dulu gas rumah kaca ini sangat membantu untuk memberi hangat pada permukaan bumi, saat ini karena aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan sehingga gas rumah kaca ini menjadi berlebihan.
Meningkatnya gas rumah kaca ini justru mengakibatkan semakin banyaknya panas yang terperangkap dan membuat bumi menjadi lebih panas, nah hal ini lah yang menyebabkan pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersebut salah satunya adalah perubahan iklim.
Pemanasan Global
Suatu keadaan dimana suhu bumi mengalami kenaikan jika dibandingkan sebelumnya.
Kenaikan suhu permukaan bumi dikarenakan terjadinya peningkatan emisi gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC).
Akibat dari peningkatan gas-gas itu sehingga terjadi kenaikan suhu karena panas bumi dalam jumlah yang banyak terperangkap dalam gas rumah kaca. Faktor ini lah yang akhirnya memengaruhi keadaan iklim bumi kita dimana dampaknya adalah perubahan pola iklim.
Kerusakan Fungsi Hutan
Salah satu fungsi pohon adalah upaya meredam kenaikan gas rumah kaca penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim
Seperti yang aku katakan diawal-awal jika salah satu perubahan iklim itu dipicu oleh karena sudah berkurangnya pohon-pohon yang mampu menyerap gas-gas karbon dioksida yang berasal dari aktivitas manusia dan mahluk hidup lainnya.
Hal ini dikarenakan penebang hutan yang terus menerus dilakukan oleh manusia.
Hutan mengatur iklim bumi dengan cara menyerap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer. Karbon dioksida bebas akan menyebabkan perubahan iklim. Ketika hutan dibakar, ditebang atau dirusak, karbonnya terlepas kembali ke atmosfer dan menyebabkan pemanasan global.
Gas Buangan Industri
Tingginya aktivitas pembakaran industri sehingga menghasilkan gas buangan industri pun meningkat.
Dilihat dari berbagai bencana alam yang telah terjadi dapat terlihat dengan jelas bahwa efek negatif dari pemanasan global semakin hari semakin tinggi. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, termasuk dari pihak industri.
Salah satu kegiatan manusia yang berdampak besar terhadap perubahan iklim adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas yang menghasilkan gas karbon dioksida. Aktifitas ini semakin meningkat semenjak revolusi industri muncul.
Tingginya aktivitas pembakaran industri menyebabkan lepasnya CO2 dalam jumlah yang sangat besar ke atmosfer. Akibatnya, emisi karbon yang dihasilkan akan berdampak pada atmosfer bumi yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Penggunaan CFC yang Berlebihan
CFC (Chlorofluorocarbon) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon, yang digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam kaleng aerosol.
Penggunaan CFC yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon bumi. Hal ini dikarenaan saat CFC terlepas ke atmosfer akan berubah menjadi karbondioksida.
Penumpukan Sampah
Sampah-sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga saat ini semakin meningkat. Hal ini menyababkan sumber gas metana pun semakin metana.
Gas Metana merupakan salah satu Gas Rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Peningkatan efek gas rumah kaca inilah yang mengakibatkan terjadinya global warming.
Sampah-sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan mengalami pembusukan karena tertumpuk maka akan menyebabkan pembusukan yang akhirnya akan membentuk gas metana. Gas metana ini menjadi andil untuk merusak lapisan ozon bumi.
Dampak Perubahan Iklim
Teman-teman pasti sudah menyadari jika iklim bumi kita terus mengalami perubahan. Contoh sederhananya saja cuaca yang tidak menentu kadang panas terik lalu tiba-tiba hujan.
Suhu yang kita rasakan pun pasti jauh berbeda dengan dulu, sekarang walaupun teduh tapi hawanya masih saja terasa panas, malam hari pun yang harusnya sudah mulai sejuk masih saja terasa gerah. Itu merupakan salah satu dampak yang sangat aku rasakan.
Perubahan iklim yang sangat ekstream itu akan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti :
- Bencana Alam
- Kekurangan stok Pangan karena gagal panen
- Menurunnya kualitas dan kuantitas air bersih
- Perubahan cuaca yang tidak menentu
- Terganggunya kesehatan
Bencana Alam
Fenomena alam yang terjadi akibat perubahan tatanan ekologi . Perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya bencana-bencana alam misalnya bencana ekologis, dimana terjadi hilangnya keseimbangan ekologi seperti badai siklon tropis, air pasang dan banjir, kenaikan temperature ekstrim, endemic, tsunami, kekeringan dan El Nino.
Kekurangan Stok Pangan Akibat Gagal Panen
Perubahan iklim yang ekstream juga mempengaruhi sektor pertanian dimana karena kekeringan, banjir dan hama tanaman yang meningkat mengakibatkan gagal panen.
Menurunnya kualitas dan Kuantitas air bersih
Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan. Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Walaupun kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat menambah jumlah sumber air bersih, tapi curah hujan yang terlalu tinggi juga dapat memungkinkan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih
Perubahan Suhu yang Tidak Menentu
Keseimbangan suhu bumi menjadi kacau karena perubahan iklim.
Seperti yang sempat aku singgung diawal, jika dampak yang sangat aku rasakan adalah suhu bumi yang sudah tidak menentu, terkadang sangat panas, lalu tiba-tiba hujan lebat. Cuaca yang berubah secara ekstream ini tentu akan berdampak pada semua aspek manusia, salah satunya adalah sulitnya mencari nafkah. Misalnya Nelayan, karena perubahancuaca ekstream ini mengakobatkan nelayan kesulitan untuk pergi kelaut.
Gangguan Kesehatan
Perubahan Iklim yang menyebabkan cuaca menjadi tidak menetu dapat berdampak pada kesehatan .
Masalah kesehatan yang dapat timbul karena perubahan iklim misalnya saja meningkatnya kasus Demam berdarah dengue karena dampak dari banjir. Kondisi banjir menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan menjadi tempat nyamuk untuk menyebarkan penyakit. Selain itu Suhu bumi yang terus menerus meningkat akan menyebabkan kebakaran hutan sehingga akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada sistem pernafasan .
Bantu Bumi Sehat Kembali
Tidak ada kata terlambat jika memang ingin membantu bumi kita kembali sehat. Walaupun sulit dan butuh dukungan semua manusia yang tinggal di bumi baru lah bumi kita akan berangsur pulih.
Manusia harus mulai sadar dan membuka matanya jika bumi kita saat ini sedang membutuhkan pertolongan. Walaupun sulit, yuk mulai dari diri sendiri coba lakukan hal ini!
Bijak Menggunakan Kulkas dan AC
Untuk membantu mengurangi peningkatan gas CFC dapat teman-teman lakukan dengan lebih bijak dalam menggunakan Kulkas, Dry Clean, Spray dan juga mengganti pendingin yang non-CFC .
Penggunaan AC dengan bijak akan sangat membantu untuk mengurangi emisi gas CFC, caranya adalah dengan mengatur suhu yang sesuai dengan ruangan yaitu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, matikan AC jika suhu tidak panas atau ruangan sedangtidak digunakan. Selain itu jangan lupa melakukan perawatan secara rutin yaitu dengan pembersihan saringan udara secara teratur dan servis berkala 3 atau 4 bulan sekali.
Bijak Menggunakan Plastik
Plastik merupakan salah satu penyebab utama terjadinya perubahan iklim bumi. Plastik tidak dapat terurai secara alami oleh bakteri yang ada didalam tanah, oleh karena itu plastik membutuhkan ratusan tahun agar dapat terurai sendiri. Jika plastik dibakar, maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Cara bijaknya adalah dengan mengganti kantong plastik dengan tas belanja, mengurangi penggunaan botol sekali pakai dengan membawa tumbler.
Kelola Sampah Rumah Tangga
Mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Untuk mengurangi terjadinya penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah, ada baiknya jika sampah-sampah rumah tangga mulai dikelola dengan baik. Caranya adalah dengan memilah-milah sampah menjadi sampah organik dan non organik. Sampah organik dapat dijadikan pupuk dan sampah non organik dapat diberikan kepada pengepul plastik, yang mana plastik-plastik tersebut nantinya akan di daur ulang.
Bagaimana? Terlihat mudah ya, tapi walaupun terlihat mudah masih banyak manusia-manusia yang tetap tidak bisa melakukan hal itu dan mengabaikan tanda-tanda yang sudah diberikan alam. Yuk, sebelum semakin parah, ayo kita bergegas bersama-sama mencegah perubahan iklim menjadi semakin parah.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan membuat teman-teman menjadi lebih peka. Terima kasih sudah berkunjung, semoga sehat selalu ya.
Buka Mata ! Bumi Kita sedang Tidak Baik-Baik Saja