Jam 4 pagi.
Alarm belum bunyi. Tapi aku sudah bangun.
Bukan karena disiplin ala supermom, apalagi motivasi tinggi seperti quotes Instagram yang sering berseliweran. Aku bangun karena kaki mungil putri bungsuku mendarat tepat di mukaku. Lagi…dan lagi…
Setelah memastikan semua masih tidur damai, aku pergi ke dapur.
memulai pagi ini dengan membuat secangkir kopi hitam, buka laptop lalu mengetik dengan perlahan sambil berharap inspirasi datang lebih dulu dari rutinitas pagi yang super sibuk.
Inilah “me time” versi aku.
Sebagai ibu rumah tangga yang juga ngeblog, kerja kreatifku justru dimulai saat rumah masih setengah gelap. Waktu di mana aku bisa berpikir jernih, merangkai kata, menyalin isi kepala ke layar laptop sebelum dunia sekitar terbangun.
Setiap pagi aku isi dengan berbagai aktivitas kreatif seperti menulis konten, balas email, edit thumbnail untuk content youtube, buka Google Analytics, riset keyword, atau kadang cuma scroll Instagram sambil menunggu ide mampir.
Aku suka semuanya. Tapi ada satu yang sering aku lupakan kondisi mataku
Mata Lelah yang Nggak Pernah Libur
Pernah nggak sih kamu merasa kayak… matamu protes?
Awalnya samar. Pandangan sedikit buram, mata terasa berat. Kadang ada rasa perih yang muncul tiba-tiba. Tapi dicuekin dan disepelein. Mungkin karena begadang, karena kurang tidur atau karena faktor usia? (eh.)
Tapi makin lama, sinyal dari mata makin jelas nih pandangan mulai kabur, kayak ada kabut tipis yang ganggu. Mata terasa panas dan perih, terutama waktu lagi fokus di layar. Dan yang paling menyebalkan adalah tiga sahabat lama itu datang lagi tanpa diundang Mata SEpet, PErih, dan LElah (Kalau disingkat, jadi SePeLe tapi efeknya nggak sepele sama sekali.
Datangnya bisa kapan aja
Pas lagi seru-serunya edit foto buat blog, pas lagi ngejar deadline tulisan sponsor, atau pas lagi nonton episode terakhir drama Korea yang klimaksnya bikin deg-degan eh malah mataku berasa panas dan berat.
Awalnya, aku anggap itu bagian dari ‘harga’ jadi emak-emak serba digital. Tapi lama-lama… kok ya makin sering. Makin ganggu, mata mulai terasa nyut-nyutan. Fokus ke layar jadi susah dan yang ada malah jadi uring-uringan sendiri, padahal niat awalnya pengen produktif.
Dan di titik itu, aku sadar
“Oke, Ini bukan sekadar capek. Ini mungkin yang orang bilang Digital Burnout.”

Daftar Isi
ToggleDigital Burnout Musuh Diam-Diam di Balik Layar
Burnout Itu Nggak Cuma Mental
Selama ini, kita mikir burnout itu soal pikiran yang buntu, stres, atau kehilangan motivasi. Tapi sebenarnya, burnout juga bisa “nempel” ke organ tubuh, dan salah satu yang paling sering kena imbasnya adalah… mata kita sendiri.
Yes, ini yang disebut digital burnout.
Digital burnout adalah kondisi kelelahan akibat terlalu lama terpapar perangkat digital seperti HP, laptop, tablet, bahkan TV. Dan salah satu gejala paling umum yang sering banget kita anggap remeh adalah mata kering.
Digital burnout bukan cuma soal rasa penat karena kejar deadline atau multitasking seharian. Tapi juga efek samping dari paparan layar nonstop yang bikin mata teriak minta istirahat.
Dan aku sendiri mengalami ini secara langsung.
Sebagai ibu rumah tangga yang juga aktif sebagai blogger, keseharianku itu kombinasi dari screen time tinggi, ruangan ber-AC, dan sering kena debu atau polusi waktu antar-jemput anak. Tiga combo yang nggak ideal banget buat kesehatan mata.


Yuk Kita Bahas Tentang Mata Kering
Mata kering adalah kondisi ketika mata tidak memiliki cukup pelumas alami untuk tetap lembap dan nyaman. Mungkin awalnya terasa ringan mata seperti ada yang mengganjal, gatal, atau agak perih tetapi lama-kelamaan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat membaca, menatap layar, atau menyetir.
Dalam kondisi normal, setiap kali kita berkedip, mata akan terlapisi oleh air mata yang berfungsi menjaga kelembapan, memberi nutrisi, dan melindungi mata dari debu atau kotoran. Namun pada mata kering, air mata yang dihasilkan tidak cukup, atau cepat menguap, sehingga permukaan mata menjadi kering dan iritasi.
Banyak hal yang bisa menyebabkan mata kering. Salah satunya adalah menatap layar terlalu lama, yang tanpa kita sadari membuat kita jarang berkedip. Selain itu, faktor seperti ruangan ber-AC, udara kering, bertambahnya usia, penggunaan lensa kontak, atau efek samping obat-obatan tertentu juga dapat memperparah kondisi ini.
Gejala mata kering bisa bermacam-macam, mulai dari mata terasa panas, perih, seperti berpasir, hingga penglihatan kabur sesaat yang membaik setelah berkedip. Ironisnya, mata kering kadang justru membuat mata menjadi berair, karena tubuh bereaksi terhadap iritasi dengan memproduksi air mata berlebih tapi bukan jenis air mata yang cukup melindungi permukaan mata. Dibawah ini aku jelaskan 3 gejala umum yang sering terjadi pada Mata kering yaitu Mata Sepet, Mata Perih dan Mata Lelah.

Mata sepet adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan mata yang terasa berat/pegal, tidak segar, mudah lelah dan pandangan terasa kabur.
Seseorang yang terlalu lama menatap layar akan berdampak
Frekuensi berkedip menurun drastis
Dari normalnya 15–20 kali per menit menjadi hanya sekitar 5–7 kali), yang menyebabkan mata menjadi kering dan iritasi.
Paparan cahaya biru
dari layar dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan otot mata.
Kurangnya istirahat dan salah postur tubuh
Kurangnya istirahat dan postur tubuh yang salah saat menggunakan perangkat juga memperparah kondisi mata
Gejala Lain yang Menyertai seperti penglihatan buram sementara, sakit kepala, sulit fokus, sensitivitas terhadap cahaya.

Mata perih adalah sensasi tidak nyaman pada mata yang sering digambarkan seperti terbakar, menyengat, atau terasa panas. Gejala ini bisa disertai kemerahan, berair, gatal, atau sensasi benda asing. Mata perih yang disebabkan oleh mata kering ini terjadi karena produksi air mata yang menurun atau kualitas air mata yang buruk, terpapar layar digital dalam waktu lama.

Mata lelah atau dalam istilah medis disebut asthenopia adalah kondisi ketika otot-otot mata mengalami kelelahan akibat penggunaan berlebihan atau aktivitas visual yang terus menerus. Ini bukan penyakit, melainkan keluhan fungsional yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari
Mengatasi mata kering sebenarnya sangat sederhana tanpa harus ke Dokter misalnya mengatur waktu istirahat mata, memastikan lingkungan tidak terlalu kering atau berangin, serta menggunakan tetes mata buatan bila perlu. Tapi pada kasus-kasus tertentu, dokter mungkin menyarankan perawatan khusus, seperti obat anti-inflamasi, suplemen omega-3, atau bahkan prosedur untuk mempertahankan air mata alami.
Mata adalah indera penting yang kita gunakan setiap hari. Merawat kelembapannya sama dengan menjaga kualitas hidup kita agar tetap bisa melihat dunia dengan nyaman, jelas, dan tanpa rasa perih.

Sempat Cari-Cari Solusi…
Aku sudah coba ubah rutinitas seperti pasang timer supaya istirahat tiap 20 menit, lihat ke luar jendela selama 20 detik, pasang mode night shift di HP dan bahkan coba konsumsi suplemen buat kesehatan mata. Tapi tetap aja… saat aktivitas digitalku tinggi, mata mulai ngambek lagi.
Sampai akhirnya aku mikir, “Oke, mungkin aku butuh bantuan eksternal.” Dan mulailah petualanganku mencoba beberapa tetes mata. Dari beberapa produk ada yang terlalu perih, ada yang katanya “alami” tapi nggak terasa efeknya. Ada juga yang bikin lengket dan malah bikin mata berair terus. Sampai akhirnya aku ketemu satu yang beda yaitu Insto Dry Eyes.

Bukan Cinta Pertama, Tapi yang Bertahan

Aku inget banget waktu pertama coba #InstoDryEyes. Satu-dua tetes, langsung terasa adem. Nggak perih, nggak lengket. Hanya rasa lega, kayak buka jendela setelah ruangan pengap. Segar dan ringan.
Mataku kayak bilang, “Ahhh, makasih ya…”
Sejak itu, aku nggak pernah ke mana-mana tanpa dia. Di tas , di mobil, di meja kerja selalu ada. Bahkan di pouch skincare pun aku simpan satu botol kecil.
Insto Dry Eyes merupakan salah satu produk kesehatan unggulan dari PT Combiphar dan diproduksi oleh Pharma Healthcare, sebuah fasilitas manufaktur farmasi yang menerapkan standar tinggi dalam menjaga mutu dan keamanan produk . Combiphar sudah berdiri sejak tahun 1971. Buat kamu yang familiar dengan Obat Batuk Hitam yup, itu salah satu produk legendaris mereka yang udah nemenin masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi.
Tapi, tahukah ga?
Combiphar bukan cuma soal obat batuk. Kini, perusahaan ini telah berkembang jadi salah satu pemain besar di industri farmasi Indonesia, dengan memproduksi dan memasarkan lebih dari 170 merek obat, mulai dari obat resep hingga produk kesehatan yang bisa kamu beli bebas di apotek.
Dengan visi “Championing a Healthy Tomorrow“, Combiphar terus berinovasi menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi yang bisa diandalkan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Salah satu buktinya adalah kehadiran lini produk Insto, yang sudah dikenal luas sebagai tetes mata terpercaya.
Nah, biar nggak salah pilih, kamu perlu tahu kalau Insto punya dua varian yaitu Insto Regular untuk mata merah karena iritasi ringan dan Insto Dry Eyes khusus untuk mata kering dan lelah. Keduanya sering dikira sama, padahal beda banget, terutama dari fungsi dan kandungan utamanya.


Ngomong-ngomong soal Insto Dry Eyes, aku juga sadar ada yang berubah dari penampilannya. Dulu, kemasannya cenderung klasik dengan tampilan yang simpel dan cukup generik seperti produk tetes mata lainnya. Tapi sekarang wah beda banget!
Desain terbarunya tampil jauh lebih modern dan segar. Warna biru yang dipakai sekarang lebih cerah, dengan elemen grafis yang lebih bersih dan profesional. Ada kesan klinis tapi tetap bersahabat. Font-nya juga diperbarui lebih tegas tapi tetap lembut di mata. Yang paling terasa, desain baru ini membuat Insto Dry Eyes terasa lebih premium, seperti produk yang benar-benar memperhatikan tampilan luar tanpa melupakan kualitas dalamnya. Detail untuk kemasan bisa teman-teman lihat info produk dibawah ini ya :).
Ukuran
Ukuran botol mungil berisi cairan 7,5 ml
Izin Resmi BPOM
DTL1438202146A1
Bersertifikat Halal MUI
00140094950419

Ukuran botol tetap mungil dan ergonomis, tapi detail pada label dan tutupnya lebih presisi. Botolnya juga sekarang lebih mudah dibuka-tutup dengan desain ulir yang lebih halus, cocok buat kamu yang sering pakai buru-buru atau di tengah aktivitas. Jadi bukan cuma mempercantik penampilan, tapi juga meningkatkan kenyamanan penggunaan.
Perubahan ini menurutku bukan cuma soal estetika, tapi juga tentang bagaimana brand ini makin sadar bahwa perawatan mata itu bagian penting dari gaya hidup sehat masa kini. Kemasannya mencerminkan hal itu lebih kekinian, lebih care, dan lebih stand out di antara produk lain.
Dan yang paling penting meskipun tampil beda, isi dan manfaatnya tetap sama. Menenangkan, melembapkan, dan bantu mata kita ‘bernafas’ lagi

Kalau selama ini kamu cuma tetesin Insto Dry Eyes karena “yang penting mata adem”, yuk sekarang kita kenalan lebih dekat sama apa aja sih yang sebenarnya ada di dalam satu tetesnya? Karena memahami isi kandungan produk itu bagian penting dari perawatan yang sadar dan cerdas.
Hydroxypropyl Methylcellulose (Hypromellose) – 3 mg/ml
Fungsinya
Ini adalah bintang utama dari Insto Dry Eyes. Hypromellose bekerja sebagai pelumas mata buatan. Bayangkan seperti air mata sintetis yang membantu melapisi permukaan bola mata, menjaga agar tetap lembap, dan nggak terasa kering atau perih.
Kalau kamu sering merasa seperti ada “pasir halus” di mata saat di depan layar, di ruang AC, atau setelah begadang nah, bahan ini yang bantu mengatasinya.
Kenapa Kandungan ini Penting?
Karena mata kering itu bukan cuma soal rasa nggak nyaman. Dalam jangka panjang, bisa bikin mata gampang iritasi dan lebih sensitif terhadap cahaya dan debu. Hypromellose membantu mencegah itu semua
Benzalkonium Chloride – 0,1 mg/ml
Fungsinya
Benzalkonium Chloride termasuk dalam golongan antiseptik, karena sifatnya yang membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (seperti bakteri dan jamur). Dalam konsentrasi yang sangat rendah (seperti pada tetes mata: 0,01%), ia disebut “ringan” karena tidak agresif seperti antiseptik untuk luka atau permukaan (yang konsentrasinya jauh lebih tinggi).
Jadi fungsi utama Benzalkonium Chloride adalah mempertahankan sterilitas cairan dalam botol.
Perlu Diketahui !
Benzalkonium Chloridetidak menyembuhkan mata, tapi berfungsi menjaga kebersihan larutan setelah botol dibuka. Kandungan ini mencegah kontaminasi dari tangan, udara, atau kontak dengan permukaan lain.
jadi perlu diingat kembali Jika!!
Insto Dry Eyes mengandung Benzalkonium Chloride, antiseptik ringan yang berfungsi menjaga larutan tetap steril setelah dibuka. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan tetes mata ini dengan aman selama hingga 30 hari setelah kemasan pertama kali dibuka
Jadi, Apa Manfaat Kandungan Ini Secara Keseluruhan?
Dengan kombinasi dua bahan utama yang sudah aku bahasa di atas tadi, Insto Dry Eyes secara keseluruhan bekerja sebagai pelembap instan untuk mata kering, pereda iritasi ringan akibat paparan layar, angin, debu, atau AC dan Penjaga kenyamanan mata sepanjang hari. Dan semua itu dibungkus dalam bentuk larutan steril bening, dengan kemasan mungil yang mudah dibawa ke mana-mana. Jadi kamu bisa kasih “napas segar” buat mata kapan saja.

Meskipun Insto Dry Eyes produk yang gampang dipakai, ada beberapa langkah dan tips yang bisa bikin kamu dapat hasil optimal tanpa risiko iritasi atau masalah lain. Yuk, simak cara dan tipsnya:
Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Sebelum mulai, selalu pastikan tangan kamu dalam keadaan bersih. Kenapa? Karena tangan yang kotor bisa jadi sumber kuman yang akhirnya malah bikin mata kamu tambah bermasalah
Siapkan Botol Insto Dry Eyes
Kocok botol perlahan kalau perlu (meskipun biasanya gak wajib) lalu Buka tutup botol dengan hati-hati agar tidak menyentuh ujung botol agar tetap steril.
Posisikan Kepala
Miringkan kepala sedikit ke belakang, atau kamu bisa duduk di depan cermin supaya lebih mudah mengarahkan tetesan ke mata dan tarik sedikit kelopak mata bawah dengan jari tengah untuk membuat “kantong” kecil sebagai tempat tetesan.
Teteskan Insto Dry Eyes
Hanya cukup 1-2 tetes ke mata yang terasa kering atau lelah. Jangan berlebihan karena mata punya kapasitas terbatas. Hindari ujung botol menyentuh mata atau kulit agar tetap higienis dan botol tidak terkontaminasi.
Tutup Mata dan Biarkan Tetesan Menyebar
Setelah meneteskan, tutup mata perlahan dan jangan langsung berkedip terlalu kuat agar tetesan bisa menyebar merata di permukaan mata setelah itu kamu bisa menutup mata sekitar 1 menit atau sedikit menekan kelopak mata secara lembut.
Lap Jika Ada Tetesan Berlebih
Kalau ada tetesan yang keluar atau terasa basah berlebih di kelopak mata, gunakan tisu bersih untuk menyerapnya. Jangan digosok ya, supaya mata tetap nyaman
Tutup Botol dengan Rapat
Supaya isinya tetap steril dan terjaga kualitasnya, selalu tutup botol setelah digunakan dengan rapat


Insto Dry Eyes paling pas digunakan saat mata mulai terasa kering karena terlalu lama menatap layar komputer, ponsel, atau TV. Bisa juga setelah berjam-jam di ruangan ber-AC atau tempat yang berangin.
#MataKeringJanganSepelein satu-dua tetes Insto dry eyes bisa bantu meredakan. Menjelang tidur pun, meneteskan Insto bisa jadi langkah kecil untuk menjaga mata tetap lembap dan segar saat bangun pagi
Sadar Diri Mata Bukan Mesin
Ada satu hal yang baru benar-benar aku pahami, setelah semua ini tubuh kita sering memberi sinyal. Tapi karena terlalu sibuk, kita nggak dengar. Atau sengaja pura-pura nggak dengar.
Mata adalah jendela dunia, katanya. Tapi sejujurnya, mereka juga jendela kondisi kita. Saat mereka lelah, bisa jadi seluruh tubuh kita juga sedang minta waktu untuk istirahat. Dulu aku pikir jadi produktif itu soal terus bergerak, nggak berhenti, multitasking setiap waktu. Tapi sekarang, aku tahu bahwa produktivitas sejati itu butuh keseimbangan. Tubuh yang sehat. Pikiran yang jernih. Dan mata yang bisa melihat dengan nyaman.
Untuk Para Perempuan Super di Luar Sana
Tulisan ini bukan sekadar review. Ini cerita dari satu ibu untuk ibu lainnya. Dari satu perempuan yang terus belajar mencintai dirinya sendiri, kepada kalian yang mungkin juga sedang berusaha hal yang sama.
Aku tahu teman-teman sibuk. Aku tahu teman-teman juga pengen tetap produktif, tetap berkarya, tetap aktif. Tapi tolong, jangan abaikan hal kecil yang punya peran besar mata kita. Luangkan waktu untuk istirahat. Sediakan ruang untuk merawat diri. Dan jangan ragu untuk mencari bantuan, sekecil apa pun itu.
Karena saat kita menjaga diri, kita juga sedang menjaga orang-orang yang kita cintai. Termasuk anak kecil yang pagi-pagi nendang muka ibunya, lalu tanya dengan polos, “umi, matanya kenapa merah?”
Sekarang aku bisa jawab dengan senyum:
“Nggak apa-apa, sayang. umi udah pakai tetes mata, kok. Mata umi udah lega lagi.”

Ditulis dengan mata yang sekarang sudah adem dan hati yang ringan.
Terima kasih, Insto Dry Eyes
Referensi :
1. https://www.mcleanhospital.org/essential/digital-burnout
2. https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes
3. https://www.halodoc.com/kesehatan/mata-kering
A Day in My Eyes: Digital Burnout, Mata Kering, dan Solusi dari Insto Dry Eyes