Home Menulis, Bertumbuh dan Berprestasi. Selamat Hari Blogger Nasional

Menulis, Bertumbuh dan Berprestasi. Selamat Hari Blogger Nasional

Tahun 2016 menjadi titik awal yang tak terlupa. Aku, Ria, membuka sebuah blog kecil bernama MomsOdell sebuah catatan harian dalam wujud digital, tentang kehidupan seorang istri dan ibu dari dua anak, bagaimana menjalani hari-hari biasa dengan harapan yang agak luar biasa. Di laman “About Me” aku mengenalkan diri: “Namaku adalah Ria Kurniasih, aku adalah seorang istri dan ibu dari dua orang putri…

Beberapa bulan pertama, aku menulis dengan seadanya curahan hati, resep masakan, tips sederhana mengasuh anak, hingga refleksi kecil di malam hari ketika rumah sudah tenang. Tidak terlalu memikirkan lomba atau penghasilan. Yang kupikir hanyalah: “Saya ingin berbagi, saya ingin terdengar.”

Awalnya karena penasaran aku ingin tahu sejauh mana tulisanku bisa dinilai orang lain. Waktu itu, salah satu lomba yang kuikuti adalah lomba blog Langit Musik di tahun 2017. Aku masih ingat betapa gugupnya saat menekan tombol “publish”. Meskipun belum menang, tapi pengalaman itu membuatku ketagihan. Ada semangat baru yang tumbuh semangat untuk belajar lebih serius.

Dari situ aku mulai membaca lebih banyak artikel tentang SEO, storytelling, dan teknik menulis yang engaging. Aku belajar bagaimana sebuah tulisan bisa bukan hanya informatif, tapi juga menyentuh hati pembaca. Dan pelan-pelan, aku mulai merasakan perubahan. Tulisan-tulisanku makin terarah, pembaca mulai bertambah, dan beberapa kali aku mendapatkan kesempatan kerja sama kecil dengan brand.

Tapi titik balik terbesar dalam perjalanan blogging-ku datang di tahun 2019. Waktu itu aku mengikuti lomba Blog Insto Dry Eyes tahun 2019 dan Alhamdulillah saat itu aku menjadi juara 1 dan mendapatkan hadiah uang 10 juta.

Ketika namaku disebut, aku terdiam beberapa detik. Rasanya tidak percaya. Aku hanya seorang ibu rumah tangga dari Bengkulu yang menulis di sela-sela waktu tidur anak. Tapi hari itu, tulisanku mendapat penghargaan. Aku meneteskan air mata bahagia bukan karena hadiah atau trofi, tapi karena validasi kecil itu berkata, “Tulisanku berarti.”

Kemenangan itu menjadi batu loncatan. Bukan hanya membuatku dikenal di komunitas blogger, tapi juga menumbuhkan keyakinan dalam diriku sendiri. Aku mulai berani berkolaborasi dengan brand besar, ikut berbagai lomba blog lain, bahkan belajar fotografi dan desain grafis agar blog-ku semakin menarik.

Namun, di balik semua itu, ada hal yang jauh lebih penting blogging membuatku tumbuh sebagai pribadi.

Melalui blog, aku belajar disiplin karena menulis butuh konsistensi. Aku belajar mendengar karena setiap komentar pembaca adalah bentuk komunikasi dua arah. Aku belajar rendah hati karena di dunia blogging, selalu ada yang lebih hebat, dan itu bukan alasan untuk berhenti.

Blog juga mengajarkanku untuk menghargai setiap proses. Tak semua tulisan mendapat banyak pembaca. Tak semua kerja keras langsung berbuah. Tapi setiap tulisan adalah jejak. Setiap kalimat adalah bukti bahwa aku pernah berusaha.

Sekarang, setelah hampir sembilan tahun menulis, aku sering tersenyum membaca kembali postingan-postingan lamaku. Ada rasa haru sekaligus bangga. Dari tulisan-tulisan sederhana tentang anak-anak, aku berkembang menjadi penulis yang lebih matang. Dari blog yang awalnya hanya pelarian, kini menjadi jembatan untuk berbagi inspirasi dan menebar semangat positif. 

Masih ada beberapa lomba blog lain yang pernah aku menangkan, dan insyaallah akan aku tulis lebih lengkap di halaman portofolio nanti. Setiap kemenangannya punya cerita sendiri yang ingin aku bagikan di waktu yang tepat.

Blogging membawaku ke tempat-tempat baru, mempertemukanku dengan banyak orang hebat, dan bahkan memberiku kesempatan yang dulu tak pernah kubayangkan dari menghadiri acara besar, menulis kolaborasi dengan brand ternama, hingga disebut sebagai blogger inspiratif di beberapa portal.

Tapi yang paling berharga dari semuanya, adalah ketika seseorang menulis di kolom komentar:

“Tulisan Mbak Ria membuat saya merasa tidak sendirian.”

Itu adalah bentuk penghargaan terbesar yang bisa diterima seorang penulis. Karena bagiku, menulis bukan hanya soal berbagi informasi, tapi soal berbagi perasaan.

Hari ini, ketika menatap halaman blogku yang kini jauh lebih rapi dan penuh warna, aku tahu satu hal: perjalanan ini belum selesai. Dunia digital terus berubah, tren datang dan pergi, tapi satu hal tetap sama hasrat untuk bercerita.

Aku menulis bukan karena ingin terkenal, tapi karena aku percaya bahwa cerita punya kekuatan. Cerita bisa menyembuhkan, bisa menginspirasi, bisa menghubungkan hati yang jauh.

Dan kalau ada satu pesan yang ingin kusampaikan kepada para blogger lain di luar sana, mungkin pesannya sederhana:

“Menulislah dengan hati. Jangan takut jika karyamu terasa kecil, karena setiap tulisan punya pembacanya sendiri.”

Blog bukan sekadar platform. Ia adalah rumah bagi setiap pikiran yang ingin didengar. Rumah bagi setiap hati yang ingin berbagi. Dan aku bersyukur sudah menemukan rumah itu sejak tahun 2016.

Selamat Hari Blogger Nasional

Hari ini, aku ingin mengucapkan selamat kepada semua teman-teman blogger di seluruh Indonesia. Kita mungkin datang dari latar belakang berbeda ada yang menulis tentang parenting, teknologi, kuliner, traveling, bahkan finansial tapi kita semua punya satu kesamaan: kita mencintai kata.

Terima kasih untuk setiap cerita yang kalian tulis, setiap pengalaman yang kalian bagikan, dan setiap semangat yang kalian sebarkan.

Selamat Hari Blogger Nasional!
Mari terus menulis, terus bertumbuh, dan terus berprestasi.
Karena dari satu tulisan kecil, kita bisa mengubah banyak hal.
Dan dari satu blog sederhana seperti MomsOdell.com kita bisa membuat dunia sedikit lebih hangat.

“Blog bukan hanya tempat menulis, tapi tempat menemukan diri sendiri.”
Ria Kurniasih, MomsOdell.com